Beberapa program Islamic Care, diantaranya, Tebar Iftar yang disalurkan ke 112 masjid, Idul Fitri Bahagia yang tersebar ke 6 provinsi dan 62 kabupaten/kota, Guru Ngaji Kompeten dengan total 160 orang guru ngaji, Dai Desa Bangkit Sejahtera yang tersebar di 17 Desa Binaan Laz Hadji Kalla, 4 Provinsi dan 14 Kabupaten, Bimbingan Agama (BINA) Tuna Rungu untuk semua usia, Gema Soundsystem yang menyasar 90 masjid dan 30 pesantren, Pesantren Berdaya & Mandiri, serta Pemberdayaan Asnaf.

Program-program Islamic Care LAZ Hadji Kalla di tahun 2024 akan memberikan perhatian khusus pada aspek keagamaan. Pendekatan ini menciptakan keberlanjutan manfaat, peningkatan kapasitas dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk aktif terlibat dalam proses, membangun rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama. Program ini seperti Guru Ngaji Kompeten.

Program pelatihan dan pengingkatan kapasitas untuk guru ngaji menggambarkan fokus LAZ Hadji Kalla dalam membangun kualitas pendidikan agama. Dengan memberikan pendampingan kepada guru ngaji, program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga mendukung pengembangan pendidikan agama yang berkualitas.

Dilanjutkan dengan program Educare LAZ Hadji Kalla bertujuan untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan dengan bantuan dan pembinaan di bidang pendidikan. Dari beasiswa hingga program parenting, LAZ Hadji Kalla berkomitmen untuk membentuk masyarakat yang berdaya melalui edukasi.

LAZ Hadji Kalla berharap dapat memberikan sumbangan yang signifikan untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, berdaya, dan berkeadilan karena masa depan cerah dimulai dengan investasi pendidikan yang bijaksana dan berkelanjutan.

Sebagai bentuk ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa, LAZ Hadji Kalla hadir memberikan program Beasiswa Kalla, Beasiswa Keluarga Kalla, Bantuan Pendidikan SIA Bone, Keluarga Tangguh, Akreditasi Mandiri, dan Kolaborasi Untuk Anak yang menjangkau hingga 7 provinsi dalam program Educare dengan harapan bisa menjangkau hingga 1.905 orang penerima manfaat langsung, dan 1.600 siswa penerima manfaat tidak langsung.