Ia menegaskan tambahan harga saat ini sebesar Rp500 bukan untuk dirinya, melainkan untuk bank.

“Ya nggak mau rugi lah, masa udah (pendapatan) menipis, dipotong lagi. Mending ditutup aja, enggak usah pakai itu (QRIS),” katanya.

Sementara itu, Asep, pedagang dimsum, mengatakan ia masih menimbang-nimbang untuk membebankan biaya QRIS ke pembeli. Ia juga masih mempertimbangkan apakah akan lanjut menggunakan QRIS atau tidak

“Soalnya kalau (biaya QRIS) dibebankan ke kita, ya rugi. Sekarang apalagi serba mahal. Saya masih bingung ini mau pakai (QRIS) lagi atau enggak,” katanya.