Perekonomian Indonesia tercatat membaik seiring berakhirnya kesepakatan dengan IMF di era Megawati Soekarnoputri, termasuk karena blessing in disguise dari pelonggaran kebijakan moneter AS. Bahkan, Indonesia disebut-sebut sudah melunasi utang kepada IMF pada 2006.

“Kita harus terima kasih kepada pemerintahan sebelum Pak Jokowi, yaitu di zamannya Pak SBY karena berhasil menyelesaikan utang kita ke IMF. Karena (IMF) kayak lintah darat. Banyak pajak dan paket kebijakan ekonomi dari IMF yang tidak cocok dengan kondisi negara kita,” ungkap Bahlil.

Bahlil menegaskan kebebasan dari jerat utang itu membuat pemerintah ogah kembali mengulang mimpi buruk. Menurutnya, bebas dari jeratan utang IMF diperlukan agar Indonesia bisa merdeka menentukan kebijakannya dalam mensejahterakan rakyat.