RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam, hingga telur ayam ras berpotensi naik karena inflasi pada April 2023. “Komoditas ini perlu diwaspadai karena andil besar, apalagi karena tingginya permintaan untuk komoditas tersebut jelang hari raya Idulfitri,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini dilansir dari CNNIndonesia.com.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Segera Tangani Jalan Rusak di ruas Burung-Burung – Benteng Gajah – Carangki – Bantimurung

BPS mencatat kenaikan tiket pesawat setiap jelang lebaran, andilnya mencapai 0,08 persen di 2020, 0,04 persen di 2021 dan 0,07 persen pada 2022. “Jika dilihat secara historis, komoditas inflasi tarif angkutan udara tinggi karena permintaan jelang lebaran,” jelasnya.

Apalagi di awal ramadan pada Maret ini, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi salah satunya angkutan udara. Kemudian ada juga bensin, beras, cabai rawit dan rokok kretek filter.

Ia mengatakan inflasi pada Maret yang tercatat 0,18 persen (month to month/mtm) cukup rendah meski sudah memasuki periode Ramadan. Padahal, pada periode Ramadan pada tahun-tahun sebelumnya selalu tinggi.

“Inflasi Maret 2023 awal Ramadan relatif lebih rendah dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Menurutnya, inflasi awal ramadan tahun ini rendah karena terbagi di dua bulan yakni Maret dan April. Secara tahunan, BPS mencatat inflasi Indonesia sebesar 4,97 persen (year on year/yoy) pada Maret 2023. Inflasi ini turun dibandingkan Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen (yoy).

“Secara tahunan, inflasi Maret 2023 sebesar 4,97 persen dominan disumbang oleh komponen harga yang diatur pemerintah,” ujar Pudji.