RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berusaha meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat terutama terkait produk dan layanan asuransi serta dana pensiun yang krusial dalam perencanaan masa depan.

Momentum HUT ke-13 OJK dan Hari Asuransi ke-18 direspon dengan kegiatan OJK Mengajar bertema “Generasi Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas” di Auditorium Baruga Andi Pangerang Pettarani, Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Acara tersebut dihadiri oleh 5000 peserta dari Unhas dan universitas lain di wilayah OJK Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menjelaskan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa sebagai upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, sesuai dengan visi RPJPN 2025-2045 yang menekankan pada penguatan SDM demi kemajuan bangsa.

“Mahasiswa memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan. Peningkatan literasi keuangan bagi mahasiswa diharapkan dapat memperkuat penyebaran informasi terkait sektor jasa keuangan secara masif,” kata Ogi.

Ogi menyoroti perlunya generasi muda merencanakan masa depan sejak dini melalui manajemen keuangan yang bijak, investasi, manajemen risiko, dan memiliki asuransi. Mahasiswa harus memahami manfaat, risiko, dan biaya produk keuangan yang digunakan untuk mencapai tujuan keuangan.

“Dalam setiap siklus kehidupan, dari lahir hingga hari tua, terdapat kebutuhan dan risiko yang harus diantisipasi. Mitigasi risiko perlu dilakukan sejak awal untuk menghindari dampak finansial yang lebih besar di masa depan. Generasi muda juga dalam melakukan tips pengelolaan keuangan dan investasi yang disesuaikan dengan kapasitas dan profil risiko dari masing-masing individu,” ungkap Ogi.

Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa, mengapresiasi program OJK Mengajar sebagai langkah positif dalam meningkatkan literasi keuangan mahasiswa guna mendukung kesuksesan di dunia kerja dan bisnis di masa depan.

“Kolaborasi dan sinergi antar seluruh pemangku kepentingan dibutuhkan untuk merumuskan dan melaksanakan program dimaksud agar tercapai mahasiswa yang cakap keuangan,” ujar Jamaluddin.

Darwisman, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, menekankan pentingnya transparansi Lembaga Jasa Keuangan (LJK), perbaikan layanan, dan perlindungan konsumen. OJK juga menyediakan layanan pengaduan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) untuk menangani ketidakpuasan konsumen terhadap lembaga keuangan.

“Peningkatan transparansi, edukasi keuangan, dan kepatuhan Industri Jasa Keuangan, menjadi hal penting untuk mengurangi pengaduan di sektor jasa keuangan, selain dari adanya pengawasan OJK,” kata Darwisman.

Selain meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, dukungan dari LJK penting untuk pengembangan ekonomi daerah terutama di Sulawesi Selatan dengan potensi komoditas unggulan seperti Kakao dan Pisang Cavendish.

“Pengembangan komoditas ini dapat menjadi perhatian Industri Asuransi untuk dapat mengembangkan produk asuransi parametrik sebagai bagian dari ekosistem akses keuangan dalam peningkatan perekonomian Sulawesi Selatan bahkan Nasional,” tambah Darwisman.

Kegiatan OJK Mengajar juga melibatkan diskusi panel dengan narasumber terkait industri jasa keuangan dan penyerahan produk asuransi jiwa kepada 2000 mahasiswa

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman pengelolaan keuangan dan produk jasa keuangan, terutama asuransi dan dana pensiun.

Pemahaman literasi keuangan yang baik akan memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.

YouTube player