JAKARTA – Penerima bantuan sosial (bansos) kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dapat mendaftarkan dirinya pada program Kartu Prakerja mulai 2023.

Baca Juga: Inflasi Sri Lanka Menjadi-jadi saat Krisis Ekonomi

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Komite Cipta Kerja di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Senin (3/10) kemarin.

 

Kemenko Perekonomian dalam laman resminya menyampaikan bahwa itu memungkinkan bagi penerima bansos dari pihak lainnya.

 

“Memungkinkan bagi penerima bantuan sosial dari kementerian/lembaga lainnya seperti Kementerian Sosial, Bantuan Subsidi Upah, atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) untuk dapat menerima manfaat dari program Kartu Prakerja,” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

 

Airlangga menegaskan, mulai tahun depan program tersebut akan diberlakukan dengan skema normal. Di mana, besaran insentif yang diterima peserta naik dari saat ini Rp2,4 juta menjadi Rp4,2 juta per individu.

 

Bantuan senilai Rp4,2 juta terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu yang akan diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.

 

Ia mengatakan kenaikan nilai bantuan karena program Prakerja masuk ke skema normal.

 

Ke depan program tersebut akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pasca pelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.

 

“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi covid-19,” tegasnya.

 

Sebelumnya pada 2022, Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat bagi 3,46 juta penerima dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan total penerima sejak awal pelaksanaan program hingga mencapai 14,9 juta penerima.