Dinding Cylinder pun juga turut dibuat sehalus mungkin untuk meminimalisir gesekan dan mengurangi “oil loss”.

2. Head Cylinder & Valve
Tidak hanya pada Body Cylinder & Forged Piston saja, perubahan jeroan mesin juga turut menyasar area Head Cylinder yang kini mampu menghasilkan kompresi rasio lebih besar, menjadi 11,6 dari sebelumnya hanya 11,2.

Peningkatan ini datang dari ukuran dome capacity yang dibuat menjadi lebih kompak.

Selain itu, perubahan Design Head cylinder juga dibarengi dengan perubahan dimensi desain pada diameter kepala Valve yang menajadi lebih besar.

3. Crankshaft & Rotor Assy
Mesin LEXi LX 155 memiliki ukuran Crankshaft yang lebih pendek dari LEXi yang sebelumnya, yaitu 277,8 mm berbanding 283,8 mm serta dimensi dan berat Rotor Assy yang lebih ringan, yaitu 1.130 gr berbanding 1.250 gr.

Dengan adanya efisiensi dari sisi ukuran dan berat pada komponen-komponen tersebut, maka berimbas pada akselerasi motor yang menjadi lebih baik.

4. Camshaft
Bagian Camshaft pada mesinLEXi LX 155 juga turut mendapat sentuhan pembaruan. Jika sebelumnya pin dowel yang berfungsi sebagai dudukan sprocket cam chain dibuat terpisah, kini menjadi satu kesatuan (build in) dengan Camshaft. Efeknya menjadi lebih rigid sehingga lebih minim gesekan.

5. Hydraulic Tensioner
Salah satu perubahan yang paling signifikan pada mesin Blue Core generasi terbaru yang dipakai oleh LEXi LX 155 ada pada bagian tensioner-nya.

Jika pada mesin generasi sebelumnya gate stopper (bantalan untuk menekan rantai keteng) hanyaditekan oleh per dan tuas, kali ini proses penekanan dilakukan dengan mengkombinasikan per dan juga oli, atau disebut dengan istilah Hydraulic Tensioner.

Penggunaan Hydraulic Tensioner, membuat kinerja mesin menjadi lebih minim vibrasi dan suara lebih halus.