RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa enggan mengumumkan besaran insentif bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Awalnya, Suharso mengatakan pemerintah sedang menyiapkan anggaran untuk insentif ASN yang pindah ke IKN. Kepindahan ini dijadwalkan akan dimulai pada Juli 2024.

Suharso mengatakan, dana insentif ASN yang pindah ke IKN sudah disiapkan dan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Namun, dia enggan membeberkan berapa besaran yang disiapkan pemerintah untuk insentif tersebut.

“Wah, nanti semua mau pindah lagi,” ujarnya, Kamis (4/1/2024).

Suharso menambahkan, salah satu alasan belum diumumkannya insentif ini karena aturan turunannya belum ditandatangani. Meski demikian, dia memastikan kepindahan ASN akan terus berlanjut dan tidak terpengaruh dengan pergantian kepemimpinan.

“Iya Insyaallah. Enggak (terpengaruh pergantian kepemimpinan). Insyaallah (jadi pindah),” katanya.

Di sisi lain, insentif ini belum masif disosialisasikan kepada ASN. Pasalnya, kepindahan ASN akan dilakukan per kloter. Insentif ini akan didahulukan untuk ASN yang pindah ke IKN pada kloter pertama.

“Mereka yang kloter pertama yang dipilih, bukan karena mereka memilih. Kenapa mereka dipilih? Karena diperlukan. Kan enggak bisa langsung, generasi pertama yang diperlukan ini, insentif kita sudah beritahukan kepada mereka,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri PanRB, Abdullah Azwar Anas mengungkapkan akan ada dua insentif yaitu insentif kepindahan dan ketahanan.

“Untuk mereka yang akan pindah ke IKN, yang pertama akan kita siapkan insentif kepindahan, tunjangan pindah, tunjangan ketahanan. Berapa jumlahnya? Nanti tergantung kesiapan,” katanya, Selasa (31/10/2023).

Ia menjelaskan pihaknya bersama Kementerian Keuangan masih berproses dalam merumuskan besaran insentif tersebut. Harapannya, begitu ASN pindah ke IKN, insentif ini telah siap untuk diberikan.

“Kita lagi simulasikan berapa gedung yang sudah siap untuk menampung di Juli. Insentifnya per orang,” ujarnya.

Sebelum para ASN pindah, Azwar menyebut pihaknya sudah menghitung jumlah ASN per kementerian dan lembaga beserta posisinya yang pindah ke sana. ASN yang belum berkeluarga dan yang belum juga akan dikelompokkan.

(rn/cnn)