RAKYAT.NEWS – Pesatnya perkembangan pasar konsep modern mulai dari kemasan lokasi hingga pola transaksi tidak membuat pasar tradisional mati termasuk yang berada di Makassar. Dari puluhan pasar tradisional di Makassar baik skala kecil maupun besar, salah satunya adalah Pasar Daya yang berada di Kecamatan Biringkanaya masih eksis, dan kian menggeliat. Padahal tidak jauh dari lokasinya berdiri kokoh bangunan mal modern yang kini tampak mulai lesu kunjungan.

Betapa tidak, pasar ini melayani hampir semua jenis kebutuhan warga sekitar, terlebih kebutuhan pangan khususnya sayur mayur segar dan rempah. Seperti kol, sawi, kentang, wortel, jagung, terong, cabe, tomat, rebung hingga rempah seperti jahe, lengkuas, merica dan ketumbar.

Pantauan Rakyat.News di Selasa pagi, 28 Februari  2023  pukul 07.30 wita pengunjung pasar yang letaknya tidak jauh dari terminal induk Daya ini, sudah tampak ramai. Matahari yang di hari-hari sebelumnya redup karena mendung disusul hujan, kini mulai terang dan pengunjung pasar pun tidak terhalang hujan.

Para penjual di pasar ini merupakan pengecer. Mereka membeli sayur yang rata-rata berasal dari Malino, Kabupaten Gowa. Sementara pembelinya rata-rata warga yang berdiam di sekitar Pasar Daya, Kecamatan Biringkanaya yang berbatasan dengan Kabupaten Maros.

Di pasar ini masih terjadi tawar-menawar harga yang menjadi konsep transaksi jual beli klasik antara pembeli dan penjual. Mungkin inilah salah satu hal yang menyebabkan pasar tradisional tetap eksis, yakni transaksi jual beli klasik berupa tawar menawar harga sehingga pembelinya bisa menyasar masyarakat dari berbagai kelas.

Pasar Daya ini ada dua yakni Pasar Daya Lama yang berdampingan dengan patung ayam dan Pasar Daya Baru yang berhadapan dengan terminal induk Daya, lokasinya masih berseberangan. Tapi Pasar Daya Baru lebih besar dan lebih lengkap sehingga pembeli banyak berdatangan.