RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko, menyatakan bahwa PT Indonesia Farma Tbk (Indofarma) akan melepas asetnya untuk membayar utang kepada karyawan.

Utang total Indofarma kepada karyawan mencapai Rp95 miliar yang meliputi gaji, tunjangan, dan pesangon yang belum dibayarkan.

Tiko mengatakan, aset tersebut akan dijual secara bertahap untuk membayarkan utang gaji kepada para karyawan.

“Nanti untuk pegawai kita menyediakan penjualan aset akan kita jual bertahap,” kata Tiko pada Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Senin (2/9/2024).

Untuk menyelesaikan kewajiban kepada karyawan, kata Tiko, perusahaan akan mendapat dukungan dari induk perusahaan yaitu Biofarma. Diharapkan bahwa semua karyawan yang terdampak akan menerima pembayaran yang seharusnya.

“Nah, kami sudah alokasikan aset, yang jumlahnya sangat memadai, nanti dibantu holding Biofarma, bertahap aset ini akan diselesaikan oleh holding, dibeli, untuk kemudian digunakan untuk penyelesaian karyawan, bertahap,” pungkasnya.

Selain itu, ke depan, operasi Indofarma akan mengalami perubahan. Daripada terus memproduksi barang, perusahaan akan beralih menjadi produsen yang membuat barang sesuai pesanan.

Langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi agar keuangan perusahaan tidak terganggu lagi oleh produk yang tidak laku.

“Jadi dia tidak lagi memproduksi. Jadi dia made to order, maklon. Di mana nanti mereka ada pesanan dari Biofarma dan mereka memproduksi,” tuturnya.

YouTube player