RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, Prof Hamid Awaluddin mengungkapkan alasan pemilihan warna hijau muda gas 3 kilogram (kg) saat Jusuf Kalla (JK) masih menjabat sebagai Wapres dari Presiden Susilo Bambang Yudhyono.

Prof Hamid mengatakan, bahwa Jusuf Kalla sempat bingung dalam menentukan warna dari gas elpiji 3 kilogram yang memiliki warna hijau muda terang saat ini.

“Memilih warna gas elpiji 3 kg menjadi masalah Pak JK saat itu,” ujar Prof Hamid saat menjadi pembicara dalam Seminar Internasional yang membahas Prinsip & Karakter Bugis-Makassar oleh 4 tokoh pemimpin asal Sulawesi Selatan di Universitas Hasanuddin, Senin (2/9/2024).

Prof Hamid yang juga merupakan Duta Besar Indonesia Untuk Federasi Rusia tahun 2008-2011 ini menyatakan, bahwa pemilihan warna gas elpiji saat itu sempat menjadi pertentangan, karena disinyalir dapat dikaitkan dengan partai politik tertentu.

“Mau dikasih warna kuning tapi beliau ketua Partai Golkar (saat itu), mau dikasih merah PDIP, mau dikasih biru tua wah ini Partai Demokrat, mau dikasih putih itulah PKS. Jadi terjadi pertentangan,” jelas Prof Hamid.

Oleh karena itu, Prof Hamid menegaskan jika Jusuf Kalla memilih warna hijau muda terang karena dinilai tidak memiliki warna yang sama dengan identitas dari partai tertentu di Indonesia.

Sehingga, kata Porf Hamid, JK harus menggunakan pertimbangan politik dalam menentukan warna gas elpiji 3 kg tersebut.

“Akhirnya beliau cari warna yang tidak ada asosiasinya dengan warna partai politik, itulah warna hijau-hijau itu yang sekarang. Itu pertimbangan politik,” tambahnya.

Prof Hamid juga menjelaskan jika masa peralihan dari penggunaan kompor menggunakan bahan bakar minyak tanah ke gas merupakan inisiasi dari Jusuf Kalla. Sehingga ia menilai, jika ibu-ibu di Indonesia seharusnya berterima kasih atas inisiasi dari Pak JK tersebut.