PLN Turut Andil Tingkatkan Usaha Bawang Goreng Masyarakat Desa Lampoko Barru
BARRU – Masyarakat Desa Lampoko Kecamatan Balusu Kabupaten Barru berhasil mengembangkan usaha pertanian bawang merah menjadi produk bawang goreng oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunga Desa.
Produk bawang goreng ini merupakan olahan dari hasil pertanian bawang merah yang mulai dirintis di tahun 2022 oleh Kelompok Tani Desa Lampoko yang kemudian di tahun 2023 dikembangkan menjadi Usaha, Kecil dan Menengah (UKM) Bawang Goreng Budi.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis turut senang masyarakat Desa Lampoko bisa meningkatkan nilai tambah dari pertanian yang sebelumnya hanya menghasilkan bawang merah bisa dikembangkan menjadi produk bawang goreng.
“Semoga dengan berkembangnya usaha ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyakarat yang ada di Desa Lampoko”, ungkap Anis.
Anis menambahkan bahwa PLN telah memberikan bantuan selama 3 tahun berturut-turut di Desa Lampoko yaitu di sekitar proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, mulai dari bantuan alat pertanian berupa 2 unit traktor di tahun 2021, bibit bawang merah di tahun 2022, alat dan bahan produksi serta pelatihan operasional untuk usaha bawang goreng di tahun 2023 yang bertujuan agar masyarakat bisa lebih sejahtera dan mandiri dalam mengembangkan usahanya.
“Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan peralatan, perlengkapan, modal dan keahlian yang telah diberikan selama ini untuk mengembangkan diri dan bisa terus dikembangkan hingga diturunkan ke generasi selanjutnya” tutur Anis.
Ketua Kelompok KWT Bunga Desa, Ratna menyampaikan bahwa sebelum adanya bantuan dari PLN kelompoknya memerlukan waktu 3 jam untuk memproduksi 5 Kg bawang merah menjadi bawang goreng, tapi setelah mendapatkan bantuan sudah bisa memproduksi 30 Kg dengan durasi waktu yang sama.
“Selain peningkatan dari sisi efisiensi waktu, kami juga merasakan peningkatan kualitas produk karena bawang goreng yang dibuat sekarang lebih renyah dan gurih selain itu tidak banyak lagi minyak yang tersisa berkat peralatan yang digunakan,” pungkas Ratna.
Ratna berterima kasih kepada PLN karena tidak hanya modal dan peralatan produksi yang diberikan tetapi juga pelatihan pengolahan yang baik dan efektif dalam memproduksi bawang goreng.
Pada 29 – 31 Mei yang lalu kami mengikuti pelatihan selama 3 hari untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
“Sekarang produk kami sudah dipasarkan di toko swalayan di wilayah Barru dan nantinya akan kami pasarkan ke kota Makassar hingga Kota Pare-pare serta akan kami jual secara online agar lebih banyak pembeli yang dijangkau,” tutup Ratna.**
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan