Firman menyebutkan beberapa upaya yang dilakukan pihak perbankan telah mampu mengantarkannya pada gerbang internasional dari produk berbahan dasar eceng gondok itu.

“Walau terbilang sampah, tapi dengan bantuan perbankan dalam hal ini Bank Indonesia kami yang berjumlah 20 orang dalam proses produksi sangat terbantu karena telah menjadi support sistem dalam peningkatan Bengok Craft,” paparnya.

Firman pun mengatakan dari arahan dan juga inisiasi BI dirinya mampu membangun komunikasi dengan para pengrajin.

“Bukan hanya diajarkan untuk bisa membangun komunikasi tapi kami juga diberj peluang untuk ikutserta dalam event pameran kerajinan tangan di luar negeri. Sehingga hal itu menjadi motivasi kembali untuk melakukan inovasi dalam karya produk yang lebih kreatif,” terangnya.