RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Indonesia mengimpor 11,24 ribu ton kurma pada Februari 2024. Angka tersebut meningkat 51,28 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya mencapai 7,43 ribu ton. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mayoritas kurma tersebut diimpor dari Tunisia, Mesir, Iran, dan Arab Saudi.

Dari total impor kurma Januari-Februari, sebanyak 29,66 persen berasal dari Tunisia. Kemudian dari Mesir 28,35 persen, Iran 9,3 persen, Arab Saudi 8,61 persen, dan lainnya 24,07 persen.

Namun, BPS mencatat impor kurma pada Januari-Februari tahun ini masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor kurma pada Januari 2023 sebesar 13,23 ribu ton. Sedangkan pada Februari m2023 mencapai 12,79 ribu ton.

“Tapi memang kalau kita bandingkan dengan Januari-Februari tahun sebelumnya impor kurma Januari-Februari 2024 masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengutip CNNIndonesia.com.

Amalia menegaskan Indonesia tidak mengimpor kurma dari Israel. Maklum, belakangan ramai larangan membeli kurma dari negara tersebut.

“Tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel, tidak ada ya. Jadi ini kami mengklarifikasi tidak ada impor kurma dari Israel karena dari data BPS menunjukkan bahwa impor kurma terbesar kita adalah dari Tunisia, yang kedua dari Mesir,” kata Amalia, Jumat (15/3/2024).