RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nama negara Israel tidak tertera sebagai importir kurma ke Indonesia. Hal tersebut merupakan respons terhadap imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang umar Islam di Indonesia menjual-belikan kurma dari Israel selama Ramadan 1445 Hijriah.

“Tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel, tidak ada ya. Jadi ini kami mengklarifikasi tidak ada impor kurma dari Israel,” ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, Jumat (15/3/2024), mengutip Kompas.com.

Negara Timur Tengah memang menjadi negara utama pemasok kurma ke Tanah Air. Namun, dalam catatan BPS tidak terdapat nama Israel sebagai importir kurma ke Indonesia.

Amalia menyebutkan, pemasok utama kurma ke Indonesia ialah Tunisia, dengan nilai sebesar 9,15 juta dollar AS atau setara 29,7 persen terhadap total impor kurma RI. Mengekor Mesir dengan nilai impor 8,74 juta dollar AS, atau setara 28,35 persen total impor kurma.

Sebelumnya, larangan memperjual belikan kurma Israel itu disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim.

“Jangan di bulan Ramadhan menjual produk-produk Israel. Kurma itu halal, enak, saya juga pencinta kurma, halal dzatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualannya itu untuk membunuh warga Palestina,” katanya, Senin (11/3/2024).

Sudarnoto juga mengingatkan umat Islam di Tanah Air supaya melanjutkan gerakan boikot terhadap produk-produk impor atau buatan korporasi yang pro Zionisme dan Israel.

“Mengingatkan kembali bahwa kita umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan memboikot produk-produk Israel dan perusahaan-perusahaan negara yang berafiliasi dengan Israel,” ujar Sudarnoto.