Meski begitu, dia melihat ruang untuk mulai menurunkan suku bunga acuan pada semester II tahun ini. Salah satunya karena inflasi berpotensi terjaga di kisaran target 2,5% plus minus 1% tahun ini.

Apa yang menjadi fokus kita saat ini adalah menstabilkan nilai tukar rupiah dan kita meyakini nilai tukar rupiah akan apresiasi atau menguat pada semester II tahun ini,” jelasnya.

“Itu sebabnya kenapa kita harus memastikan nilai tukar rupiah menguat untuk mendukung tingkat inflasi kita dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.