RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut UMKM Indonesia masih kalah dibandingkan Singapura dan Thailand. Hal itu menurutnya menjadi Pekerjaan Rumah (PR) tersendiri dalam pengembangan UMKM.

Ekspor produk UMKM Indonesia baru sebesar 15,7 persen. Sedangkan, Singapura sudah 41 persen dan Thailand 29 persen.

“Kalau kita lihat memang masih belum besar ekspor produk UMKM baru 15,7 persen. Ini yang menjadi pekerjaan besar kita,” kata Jokowi di JCC Senayan, Kamis (7/12/2023), dikutip dari CNNIndonesia.com.

Jokowi menyebutkan salah satu yang harus diperbaiki untuk mendorong UMKM naik kelas adalah peningkatan penyaluran pembiayaan perbankan. Saat ini, penyalurannya masih 21 persen karena syarat yang terlalu sulit dipenuhi UMKM.

Syarat yang dimaksud adalah agunan atau jaminan. Sebab, ia melihat tak semua pelaku usaha UMKM punya jaminan untuk bisa mendapatkan pinjaman.

“Saya kira pak menteri BUMN nanti dengan BI dan OJK ini regulasinya yang harus diperbaiki karena tidak semua UMKM kita memiliki aset agunan memiliki collateral,” kata dia.

Jokowi menilai dalam memberikan pembiayaan, seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat saja, tapi juga dari peluang bisnis yang dijalankan. Jika memang berpeluang maju dan sukses di masa depan, maka sebaiknya diberikan kredit meski tanpa agunan.

“Prospek itu juga harus dilihat jangan hanya melihat agunan nya mana, dilihat juga dong prospeknya, nggak punya agunan tapi prospeknya bagus mestinya juga bisa diberikan kredit,” pungkasnya.