RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Pemerintah klaim harga beras sudah tidak naik. Namun, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hazan (Zulhas) mengungkapkan harga beras pada sejumlah wilayah memang belum turun.

“(Harga beras) sudah enggak naik. Tapi ada sedikit turun, ada yang belum. Tapi sudah enggak naik,” katanya dikutip dari CNNIndonesia.com.

Zulhas, mengatakan jika ingin harga beras yang terjangkau, bisa membeli beras Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram (kg).

“Kalau mau harga standard seluruh Indonesia ada beras Bulog, beras pemerintah, bagus berasnya,” katanya.

Sementara itu, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) mencatat harga beras masih mengalami kenaikan. Per Jumat (22/9), beras kualitas bawah I dibanderol Rp13.100 per kg, naik dari Rp13.050 pada pekan lalu. Kemudian, beras kualitas bawah II naik dari Rp12.850 ke Rp12.900 per kg.

Kemudian, beras kualitas medium I naik dari Rp14.150 ke Rp14.300 per kg, beras kualitas medium II naik dari Rp13.950 ke Rp14.100 per kg.

Lalu, beras super I naik dari Rp15.500 ke Rp15.650 per kg dan beras super II naik dari Rp14.900 ke Rp15.050 per kg.

Presiden Jokowi mengatakan ancaman lonjakan harga beras yang melanda dunia kian nyata belakangan ini. Ancaman datang dari kebijakan penghentian ekspor beras yang dilakukan 19 negara belakangan ini.

“Sebanyak 19 negara yang biasanya ekspor beras, sekarang sudah setop ekspor beras, tidak diekspor lagi, sehingga banyak negara yang harga berasnya naik,” kata Jokowi dalam acara Festival LIKE di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin, 18 September lalu.

Jokowi mengatakan kenaikan harga itu juga kini terjadi pada beras di RI.

Meski sedikit, kenaikan tersebut kata Jokowi harus disikapi secara hati-hati.