“Atas hal tersebut, setiap santri dapat memperoleh pengetahuan pengelolaan keuangan maupun akses layanan keuangan. Dengan demikian, budaya dan perilaku menabung tersebut dapat memberikan manfaat bersama serta menggerakkan roda perekonomian,” kata Fuad.

Kegiatan puncak HIM dan BLK 2025 di Bone dihadiri sekitar 1.100 peserta yang terdiri dari santri, asatidz/asatidzah, pengurus yayasan, serta masyarakat sekitar. Acara yang digelar di halaman Pondok Pesantren Al Amir Fil Jannah ini juga diwarnai dengan berbagai program nyata, di antaranya pembukaan 1.100 rekening SimPel iB untuk santri, penetapan agen Laku Pandai, penyaluran fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp385 juta, serta bantuan pembangunan pesantren melalui perbankan.

OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan di kalangan santri dan pesantren.

Baca Juga
LBH Makassar: Aspirasi Warga Bone Dibalas Represi, Bupati Harus Bertanggung Jawab
LBH Makassar: Represi Aparat di Bone Tunjukkan Watak Otoriter Pemerintah
OJK: Modal Ventura di Sulsel Tumbuh 1,15 Persen Jadi Rp373 Miliar

Upaya tersebut diharapkan mampu membentuk generasi muda yang lebih bijak dalam mengelola keuangan sekaligus mendukung terwujudnya kesejahteraan finansial masyarakat. (*)

YouTube player