Sri Mulyani Ungkap Dua Risiko Perang Iran-Israel untuk Ekonomi Indonesia
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan dua risiko besar yang mengancam Indonesia akibat perang antara Iran dan Israel.
“Risiko pertama adalah ketidakpastian, harga cenderung naik, seperti harga minyak,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Ia menuturkan bahwa pada hari pertama pecahnya perang, harga minyak global langsung melonjak sebesar 9 persen. Namun, Sri Mulyani menekankan bahwa dampak perang di Timur Tengah tidak hanya sebatas itu.
Sri Mulyani, yang akrab disapa Ani, menjelaskan bahwa kenaikan harga-harga tersebut akan memicu inflasi, sehingga perekonomian Indonesia dan negara lain berada dalam ancaman.
“Di sisi lain (bahaya kedua), dari sisi perekonomian global akan cenderung melemah … Itu kombinasi yang harus kita waspadai karena tidak baik,” wanti-wanti Ani.
Dia menambahkan bahwa pelemahan ekonomi global berdampak negatif bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan akan memengaruhi nilai tukar serta suku bunga global.
“Kenaikan inflasi, kemudian menimbulkan kenaikan yield apakah karena adanya geopolitik atau fiscal policy. Kedua hal ini menyebabkan dampak kepada seluruh dunia, termasuk Indonesia,” sambungnya.
Sri Mulyani menegaskan bahwa semua risiko tersebut merupakan konsekuensi dari keamanan geopolitik yang semakin rapuh dan rentan, yang berdampak pada aktivitas ekonomi, ekspor, impor, manufaktur, serta aliran modal (capital flow) di seluruh dunia.
“Risiko bagi Indonesia dengan global economic melemah kemungkinan mempengaruhi permintaan terhadap barang-barang ekspor kita,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan