Untuk menjaga keberlanjutan program, KALLA melibatkan kelompok Tani Nelayan Sejahtera yang terdiri dari puluhan warga setempat. Luas total areal tanam mangrove yang ditargetkan mencapai 24 hektare dengan panjang wilayah konservasi sekitar 6,5 kilometer. Hingga akhir 2024, realisasi penanaman telah mencapai 9,4 hektare.

Program ini mencakup berbagai kegiatan, mulai dari sosialisasi dan pembentukan kelompok tani, pendirian pusat edukasi dan pembibitan mangrove, konservasi dan penanaman, pemberdayaan ekonomi lokal, hingga penguatan kelembagaan masyarakat.

Selain itu, KALLA juga menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat.

“Outcome yang kami targetkan adalah peningkatan tutupan lahan mangrove untuk menyerap emisi karbon dan menanggulangi dampak perubahan iklim, seperti kerusakan tanggul tambak saat banjir. Selain itu, ada potensi peningkatan ekonomi warga melalui penjualan bibit mangrove, budidaya kepiting bakau dan tiram, serta pengembangan ekowisata mangrove,” jelas Nadya.

KALLA juga telah membuktikan konsistensinya dalam bidang CSR melalui berbagai penghargaan nasional, di antaranya Top Corporate Social Responsibility of The Year 2022 dari Infobrand.ID dan Tras N Co, CSR Outlook Award kategori Best Practice in Environment dari Olahkarsa Inovasi Indonesia dan Business Council for Sustainable Development (IBCSD), serta Nusantara CSR Award dari La Tofi School of Social Responsibility.

Selain itu, KALLA juga pernah meraih CNN Indonesia Award kategori Outstanding ESG & Green Movement, Indonesia 50 Best CSR Award dari The Iconomics, serta Indonesia DEI & ESG Award kategori Usaha-usaha Perbaikan Lingkungan. (*)

YouTube player