PLN ULP Makale Tegaskan Komitmen Keselamatan Kerja di Seluruh Lini Operasional
RAKYAT.NEWS, PALOPO – PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Makale di bawah naungan Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palopo terus menggalakkan komitmen terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai budaya kerja utama.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi menyeluruh PLN untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, mendukung keandalan pasokan listrik, serta memberikan pelayanan prima bagi pelanggan.
Manajer PLN UP3 Palopo, Rathy Shinta Utami, menegaskan bahwa penerapan prinsip K3 tidak hanya menjadi kewajiban regulasi, melainkan telah menjadi nilai yang melekat dalam setiap aspek operasional perusahaan.
“Kami percaya bahwa keselamatan kerja adalah prioritas utama. Setiap insan PLN dan mitra kerja wajib memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan prosedur keselamatan yang berlaku,” ujar Rathy.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil berbagai langkah strategis untuk menginternalisasi K3, mulai dari pelatihan rutin, safety briefing harian, inspeksi lapangan berkala, hingga sistem pelaporan digital yang terintegrasi untuk memonitor pelaksanaan K3 di lapangan.
PLN juga memperketat pengawasan terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) serta penerapan Standard Operating Procedure (SOP) dalam pekerjaan teknis seperti pemeliharaan jaringan, konstruksi, hingga layanan ke pelanggan.
“Seluruh ULP di bawah UP3 Palopo, termasuk ULP Makale, secara rutin melaksanakan evaluasi dan kegiatan K3 seperti Apel Siaga Bulan K3 Nasional, gelar pasukan bersama mitra kerja, dan konsisten menerapkan prinsip zero accident,” tambahnya.
PLN turut mendorong penggunaan teknologi sebagai bagian dari penguatan budaya keselamatan, seperti sistem monitoring digital yang memudahkan pengawasan dan pelaporan operasional di lapangan secara real-time.
Pada kesempatan terpisah, Manajer PLN ULP Makale, Zaki Ashari, mengungkapkan bahwa PLN tidak hanya fokus pada penerapan internal, tetapi juga aktif melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lokal dalam edukasi keselamatan ketenagalistrikan.

Tinggalkan Balasan