RAKYAT.NEWS, MEDAN – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memberikan perhatian khusus pada potensi sektor kelautan dan perikanan di kawasan Belawan, Medan.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mendorong hilirisasi, meningkatkan nilai tambah, dan memperkuat daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Andi Yuslim Patawari, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan tujuh strategi hilirisasi sektor kelautan dan perikanan guna mendorong peningkatan volume dan nilai ekspor perikanan nasional.

“Strategi ini mencakup penyelarasan regulasi antar lembaga, pembangunan sistem logistik ikan nasional, serta peningkatan jumlah dan kapasitas unit pengolahan ikan (UPI),” jelas Andi Yuslim dalam kunjungannya ke Belawan, Rabu (21/5/2025).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Andi Yuslim menyambangi PT Yasuriang Samudra Rezeki dan diterima langsung oleh Wakil Direktur Operasional, John Petro.

Keduanya membahas sejumlah persoalan yang dihadapi pelaku usaha perikanan, khususnya terkait keterbatasan bahan baku dan kendala wilayah penangkapan akibat pembatasan zona.

Selain itu, Andi menyoroti minimnya kontribusi UMKM dalam penguatan ekonomi sektor kelautan di kawasan tersebut.

“UMKM masih perlu didorong agar lebih berperan dalam rantai nilai industri perikanan,” ujarnya.

Sebagai solusi, Kadin mendorong pelatihan terpadu kepada masyarakat pesisir, yang tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai jual produk perikanan, tetapi juga mendukung program pencegahan stunting melalui edukasi gizi berbasis hasil laut.

Lebih jauh, Andi Yuslim menyampaikan pentingnya diversifikasi produk hasil perikanan. Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), masyarakat Belawan diajak mengolah hasil laut menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, seperti kaki naga dan fish stick. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, serta omset usaha hingga 10 persen.

“Kita ingin masyarakat pesisir tidak hanya menjual ikan mentah, tapi bisa mengolahnya menjadi produk yang tahan lama dan punya nilai tambah tinggi,” tuturnya.

Kadin Indonesia juga mendorong sinergi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan dalam penguatan sektor ini. Salah satunya melalui inisiatif pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terfokus pada pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan.

“Dengan kolaborasi lintas sektor, kita bisa membangun ekosistem usaha perikanan yang saling menguatkan,” tegas Andi Yuslim.

Kadin Indonesia berkomitmen menjadikan Belawan sebagai model pengembangan pusat pengelolaan hasil perikanan yang ramah lingkungan, memberdayakan masyarakat pesisir, dan bernilai ekonomi tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. (*)

YouTube player