Investor Tunda Pembangunan IKN, Kadin Sarankan Prabowo Evaluasi
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Sarman Simanjorang, menyarankan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto perlu melakukan evaluasi setelah investor secara massal menunda proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sarman menyatakan penting bagi pemerintah untuk mengidentifikasi akar permasalahan dari tindakan tersebut. Dengan demikian, pemerintah dapat mengatasi proyek-proyek IKN yang terhenti hanya pada tahap groundbreaking.
“Saya rasa ini menjadi salah satu bahan evaluasi bagi pemerintah dan jug[a terhadap badan Otorita IKN dalam hal ini,” kata Sarman, Jumat (24/1/2025), mengutip CNNIndonesia.com.
Menurut Sarman, akan lebih baik jika pemerintah mengundang para investor yang proyeknya terhenti di IKN. Kedua belah pihak perlu berdiskusi untuk memahami hambatan-hambatan yang terjadi di IKN.
Sarman menyebut bahwa Presiden Prabowo sebenarnya telah menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan IKN. Namun, kemungkinan terdapat beberapa kendala yang dihadapi investor selama ini. Hal ini hanya akan terungkap jika pemerintah dan investor bersedia duduk bersama untuk membahas permasalahannya.
“Karena bagi pengusaha kan mungkin apakah ini ada faktor masalah perizinan, apakah tata ruangnya, kemudian apakah ada faktor masalah lahannya, status tanahnya, atau mungkin ada faktor-faktor yang lain,” ujar Sarman.
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa banyak proyek swasta di IKN yang belum dilanjutkan.
“Yang groundbreaking memang banyak, tapi yang bangun sedikit,” ucap Maruarar di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/1).
Otorita IKN mencatat bahwa anggaran yang telah dikeluarkan untuk pembangunan IKN mencapai Rp147,41 triliun. Sebagian besar jumlah tersebut dialokasikan untuk proyek-proyek pemerintah yang didanai oleh APBN sekitar Rp89 triliun.
Sementara pembangunan swasta di IKN baru mencapai Rp58,41 triliun. Angka ini masih jauh di bawah target investasi IKN pada tahun 2024 sebesar Rp100 triliun.
Tinggalkan Balasan