RAKYAT.NEWS, MAKASSARPT PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (Sulselrabar) mengungkapkan bahwa telah menerapkan tiga strategi untuk mendukung transisi energi dan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Informasi ini disampaikan oleh General Manager PLN Sulselrabar, Budiono, dalam acara workshop mengenai perubahan Iklim dan energi terbarukan yang diselenggarakan oleh CNN Academy Kedubes Australia di Makassar, Rabu (15/1/2025).

“(EBT) ini mendukung transisi energi. Oleh karena itu, untuk strategi dari sisi hulu di pembangkitan kita memanfaatkan cofiring sebagai strategi pertama,” kata Budiono.

Budiono menguraikan, bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sebelumnya menggunakan batu bara secara penuh, sekarang telah beralih dengan mencampurkannya dengan biomassa seperti limbah cangkang sawit atau bonggol jagung.

Kemudian, dia juga mengemukakan rencana untuk memasifkan pembangunan pembangkit listrik tenaga terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

“PLTA dan PLTB itu bagian dari kita (untuk) mendorong makin banyak EBT di Sulawesi,” terang Budiono.

Langkah berikutnya adalah mengadopsi strategi inovatif dengan SuperSUN, yang merupakan sistem pembangkit listrik tenaga surya berukuran rumah tangga untuk daerah yang terisolasi atau dikenal sebagai daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengubah pembangkit listrik tenaga surya (PLTD) yang sebelumnya menggunakan diesel menjadi menggunakan energi matahari.

Dari segi distribusi, Budiono menjelaskan bahwa PLN mendorong pengembangan ekosistem mobil listrik dengan menyediakan infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak mungkin.

Sejauh ini, kata Budiono, pihaknya telah membangun SPKLU sebanyak 61 unit di wilayah kerjanya, yang dimana Sulawesi Selatan mendominasi yakni sebanyak 47 unit di 41 lokasi.

Kemudian menyusul Sulawesi Tenggara dengan 9 unit di 7 titik lokasi hingga Sulawesi Barat dengan 5 unit pada 5 lokasi.

“SPKLU ini akan memudahkan masyarakat berjalan ke manapun tanpa khawatir dan bisa nyaman,” tegasnya.

Ia menambahkan, karena jumlah pengguna kendaraan listrik yang semakin meningkat di Kota Makassar, maka pihaknya menargetkan untuk dapat

“Karena jumlah roda empat (kendaraan listrik) di Kota Makassar meningkat menuju 1000, maka di tahun ini jumlah SPKLU harus mencapai 100 unit,” paparnya.

Tak kalah penting, Budiono juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dengan membeli sertifikat energi terbarukan (renewable sertificate) untuk mendukung upaya penggunaan EBT.

“Kami mengajak masyarakat untuk turut serta untuk berperan serta dalam transisi energy,” harapnya.