“Sampai 3 tahun, kami memang betul sudah rasakan manfaatnya. Kalau tidak ada Kalla Group, Alpukat akan hilang dan punah di desa kami, menyusul hilangnya Markisa yang dulu menjadi ciri khas desa tapi hilang atau punah, diganti dengan markisa lain,” jelasnya.

Ia pun berterima kasih atas dedikasi dan kontribusi LAZ Hadji Kalla dalam memperkuat kemampuan petani dalam budidaya alpukat sesuai standar mendapat pujian dari Kepala UPT BPP Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Saharia.

Sementara itu, Tim Ahli Badan Perakitan Modernisasi Pertanian Buah Tropikal, Henri, juga menyatakan bahwa bantuan benih dari LAZ Hadji Kalla telah berhasil tumbuh subur dengan antusiasme kelompok tani dalam mengikuti pelatihan.

“Alhamdulillah kita telah melaksanakan mulai dari pembenihan yang tepat, pemeliharaan, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta pelatihan teknik pembenihan mandiri dengan sistem sambung pucuk,” ulas Henri.

Kelompok tani Parang Tajjurru terus serius dalam memproduksi benih alpukat varietas unggul, mendaftarkan pohon induk ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Pertanian, serta memasarkan benih produksinya melalui media sosial dan pasar tradisional setempat.

YouTube player