Sri Mulyani Ungkap Strategi Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8%
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Dalam upaya mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan tiga strategi yang akan diterapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo.
Ketiga strategi tersebut mencakup peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa peningkatan konsumsi rumah tangga akan dilakukan dengan memperkuat daya beli masyarakat. Hal ini perlu disertai dengan pengembangan ekonomi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi produk-produk lokal.
“Ekonomi kita harus mampu mengakomodasi keinginan masyarakat yang mungkin growing appetite untuk konsumsinya menjadi lebih tinggi,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu, (13/11/2024).
Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan langkah untuk merespons meningkatnya keinginan konsumsi masyarakat dengan cara seperti menciptakan destinasi pariwisata dalam negeri dan terus mengembangkan industri makanan lokal.
Selanjutnya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa kunci strategi kedua adalah dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi. Dia menyoroti tantangan utama dalam meningkatkan investasi di Indonesia, yaitu skor Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang masih tinggi.
Menurut Sri Mulyani, tingginya ICOR menyebabkan investasi di Indonesia dianggap kurang efisien. Upaya untuk mengatasi masalah ini termasuk perbaikan regulasi, pembangunan infrastruktur, dan pemberantasan korupsi.
“Itu telah menjadi perhatian Bapak Presiden,” kata dia.
Ditambahkannya, strategi ketiga adalah menggalakkan sektor ekspor. Sri Mulyani memahami bahwa ada banyak tantangan dalam mencapai target ini karena situasi dunia yang semakin proteksionis.
Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Langkah-langkah untuk mendorong ekspor antara lain dengan meningkatkan hilirisasi dan memberikan insentif yang tepat bagi industri padat karya dan padat modal.
Sri Mulyani menyadari bahwa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% bukanlah hal yang mudah dan memerlukan waktu. Oleh karena itu, target jangka panjang yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo harus dipahami secara menyeluruh.
Tinggalkan Balasan