“SuperSUN adalah bukti keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Kami optimis, upaya ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Budiono.

Ia juga menceritakan perjalanan petugas PLN ke Pulau Katindoang yang menggunakan perahu kayu selama satu jam dari daratan Sinjai untuk mengangkut material.

“Meskipun hanya menggunakan perahu kayu dan harus menghadapi cuaca yang menantang, kami tetap bertekad melistriki Pulau Katindoang,” pungkas Budiono.

Budiono menambahkan bahwa listrik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam semangat Hari Pahlawan, kami bertekad melanjutkan perjuangan para pahlawan. Penyalaan listrik ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami berharap langkah ini menjadi awal yang baik untuk masa depan Pulau Katindoang yang lebih cerah dan maju,” katanya.

Untuk mengalirkan listrik ke Pulau Katindoang, PLN telah memasang 15 unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan sistem penyimpanan energi yang dinamakan SuperSUN bagi 15 pelanggan secara gratis melalui donasi insan PLN.

Budiono juga menambahkan bahwa PLN UID Sulselrabar telah memasang sebanyak 381 unit SuperSUN di berbagai daerah 3T di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Hingga September 2024, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan mencapai 99,99%. Hal ini merupakan bukti komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Budiono, listrik berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Dengan listrik, masyarakat bisa memulai usaha, seperti berjualan es dan menyimpan ikan tangkapan di kulkas. Mereka juga bisa beribadah dengan nyaman di rumah ibadah, dan anak-anak bisa belajar di malam hari,” tutup Budiono.