Hari Listrik Nasional ke-79, Dirut PLN Tegaskan Komitmen sebagai Pondasi Pembangunan Nasional
“Empat tahun lalu kita menghadapi Covid-19. Banyak perusahaan-perusahaan besar terpuruk, tetapi PLN mampu bangkit lebih cepat. Ini semua berkat PLN yang terus guyub dan kompak, karena itu adalah modal dasar kita apapun tantangannya,” kata Darmawan.
PLN akan terus mendukung program transisi energi yang menjadi isu global, dengan beralih dari pengembangan berbasis bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan.
“Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, di mana kita bukan lagi hanya menyediakan listrik, tetapi tugas kita adalah menyediakan energi bersih yang terjangkau. Bagaimana ke depannya kita harus menyediakan energi yang seimbang antara growth, prosperity, dan environmental sustainability,” ujar Darmawan.
PLN berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkembang menjadi perusahaan energi terkemuka, tidak hanya di Asia Tenggara tetapi juga dunia.
“Tentu saja ini tantangan yang luar biasa, kita harus bekerja lebih keras. Ini adalah satu opportunity bagi kita semua utuk tumbuh lebih kokoh dan jaya lagi. PLN akan betul-betul menjadi pusat energi terkemuka bukan hanya di Indonesia, tapi di Asia Tenggara bahkan di dunia,” ucap Darmawan.
Peringatan HLN ke-79 merupakan momen penting untuk menghargai peran kelistrikan di Indonesia sejak zaman kolonial hingga era kemerdekaan.
Pada akhir abad ke-19, listrik hanya digunakan oleh perusahaan milik pemerintah kolonial untuk operasional pabrik gula, perkebunan, pelabuhan, dan kereta api. Kelistrikan untuk umum dimulai ketika perusahaan swasta Belanda, NV Nign, memperluas layanannya untuk masyarakat.
Pada tahun 1927, pemerintah kolonial Belanda mendirikan s’Lands Waterkracht Bedriven (LWB) sebagai perusahaan listrik negara yang mengoperasikan berbagai pembangkit listrik di Indonesia, termasuk PLTA di Jawa Barat, Sulawesi, dan Sumatra. Selain itu, perusahaan listrik Kotapraja juga didirikan di beberapa daerah.
Tinggalkan Balasan