Tanda-tanda Lembaga Pelatihan Kerja yang Tidak Memiliki Sertifikasi Resmi
Janji Kerja Instan Tanpa Proses yang Jelas
Salah satu ciri khas lembaga pelatihan tidak resmi adalah janji-janji muluk mengenai karier yang cepat atau langsung bekerja di luar negeri. Namun, mereka sering kali tidak menjelaskan proses yang legal atau berbelit-belit mengenai prosedur perekrutan dan penempatan kerja.
Tidak Ada Testimoni atau Jejak Alumni yang Kredibel
Lembaga pelatihan yang sah akan memiliki rekam jejak alumni yang sukses, lengkap dengan testimoni yang dapat diverifikasi. Sebaliknya, lembaga yang tidak bersertifikasi sering kali tidak memiliki testimoni atau informasi alumni yang jelas. Jika sulit menemukan bukti nyata keberhasilan dari alumni lembaga tersebut, maka ini bisa jadi indikasi bahwa lembaga tersebut tidak memiliki reputasi yang baik.
Data dan Fakta: Dampak Lembaga Tanpa Sertifikasi
Menurut riset dari ILO (International Labour Organization), banyak lembaga pelatihan kerja di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, beroperasi tanpa sertifikasi resmi dan mengakibatkan pekerja mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keterampilan yang dijanjikan. Hal ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menghambat perkembangan karier jangka panjang.
Studi lain dari BNSP menunjukkan bahwa lulusan dari lembaga yang tidak bersertifikasi sering kali kesulitan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang kredibel, karena sertifikat yang mereka peroleh tidak diakui oleh industri.
Cara Menghindari Lembaga Pelatihan Kerja yang Tidak Bersertifikasi
Periksa Legalitas di Sumber Resmi
Sebelum mendaftar, periksa legalitas lembaga pelatihan di situs resmi pemerintah atau badan akreditasi seperti BNSP. Pastikan lembaga tersebut terdaftar dan memiliki izin operasional.
Minta Bukti Sertifikasi
Lembaga yang sah dan berlisensi akan dengan senang hati menunjukkan bukti sertifikasi resmi mereka. Jangan ragu untuk meminta bukti tersebut dan verifikasi keabsahannya.
Tinggalkan Balasan