RAKYAT NEWS, JAMBI – Prevalensi stunting Kota Jambi berdasarkan laporan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2024 adalah 13,5%. Tahun 2024 Kecamatan Danau Teluk menjadi 1 dari 11 Kecamatan yang mendapatkan bantuan bahan tambahan pangan (telur dan beras) untuk mengatasi stunting dari tim satgas stunting BKKBN Kota Jambi.

Di Tahun 2024, dilaporkan juga ditemukan kasus balita stunting baru di Kecamatan Danau Teluk sebanyak 5 balita. Salah satu bentuk intervensi spesifik stunting adalah dukungan gizi berupa Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) kaya protein hewani bagi baduta.

Keberadaan TP PKK Kecamatan Danau Teluk sangat penting sebagai penggerak kegiatan masyarakat di berbagai sektor, yaitu pertanian, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di tingkat keluarga.

Kegiatan yang dilakukan oleh anggota PKK diketahui memberikan manfaat sebagai salah satu penggerak ekonomi masyarakat Kecamatan Danau Teluk.

Anggota PKK di Kecamatan Danau Teluk diharapkan dapat melakukan pencegahan dan antisipasi agar tidak terjadi gizi buruk dan stunting di wilayahnya.

Melihat masalah ini, tim pengabdian Program Studi Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi, berinisiatif melaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan tema Pedoman Gizi Pangan Lokal (PGS-PL).

PGS-PL dirancang untuk mengarahkan masyarakat agar memahami konsep makan dengan gizi seimbang dan memiliki keterampilan untuk memilih, mengatur, dan menentukan pilihan makanan padat gizi yang tersedia di lingkungannya.

Pangan lokal diintegrasikan dalam PGS-PL sebagai usaha untuk mengatasi kesenjangan masalah gizi yang ada dengan sumber daya yang tersedia secara lokal pula.

Hal ini selaras dengan peraturan pemerintah RI No.17 tahun 2015 yang menyebutkan bahwa salah satu upaya perbaikan status gizi masyarakat adalah dengan meningkatkan konsumsi pangan lokal, yaitu makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal, berupa hasil produk ternak, ikan, sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian lokal.