Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan data 4G, dan sekaligus merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G.

XL Axiata terus melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan sebagai penopang utama upaya meningkatan pengalaman pelanggan.

Komitmen XL Axiata memperkuat jaringan tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) sebesar Rp 7,16 triliun.

XL Axiata akan terus melanjutkan inisiatif investasi pengembangan jaringan secara cermat untuk dapat terus meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dan meningkatkan penggunaan jaringan yang terus tumbuh.

Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir Desember 2023, utang kotor tercatat di angka Rp 10,11 triliun, dengan utang bersih sebesar Rp 9,14 triluin.

Rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,84x. XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing.

Sebesar 57% dari pinjaman yang ada memiliki suku bunga tetap (fixed) dan 43% dari pinjaman memiliki suku bunga mengambang (floating).

Free cash flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 69%, menjadi Rp 8,72 triliun.

Akselerasi Layanan FMC

Tahun 2023 merupakan tahun yang monumental untuk ambisi Convergence XL Axiata, terlihat dari jumlah pelanggan fixed broadband dan penetrasi Convergence yang masing-masing meningkat dua kali lipat.

Pelanggan layanan Home telah mencapai 235 ribu dengan penetrasi konvergensi yang sangat tinggi di level 75%.

Pencapaian ini menunjukkan permintaan yang kuat terhadap produk FMC XL Satu, yang juga menujukkan potensi yang besar terhadap layanan Konvergensi ke depan.

Saat ini, XL Axiata memiliki cakupan jaringan XL Home dan XL Satu Fiber pada 86 kota/kabupaten, dengan total homes passed sebanyak 2 juta.

Kolaborasi XL Axiata – Link Net terus meningkat dalam upaya akselerasi layanan FMC. Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.