Firmanza mengungkapkan, selama pasar rakyat dan pentas seni dilaksanakan, terjadi transaksi yang sangat signifikan, terutama untuk usaha mikro kecil dan menengah. “Berdasarkan data yang ada, sebanyak Rp2 Miliar pertukaran ekonomi yang ada sejak kegiatan ini dibuka. Ini didominasi oleh penjualan makanan, minuman, maupun perdagangan sembako,” ungkap Firmanza.

“Ini adalah salah satu upaya kita dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Se-Tana Luwu,” imbuhnya.

Malam penutupan Pasar Rakyat dan Pentas Seni berlangsung sangat meriah dan semarak. Hal itu terlihat dari panjangnya antrian kendaraan yang mengular, baik roda empat maupun roda dua, di seputaran Lapangan Pancasila.

Bahkan ratusan pengunjung yang berasal dari masyarakat se-Tana Luwu memilih berjalan kaki guna menghindari kepadatan kendaraan di seputaran lapangan yang sangat historis tersebut. Pedagang pun terlihat begitu bahagia karena juga ketiban rezeki atas kegiatan ini.