MAKASSAR – PT PLN berhasil menambah pasokan listrik bagi smelter PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI) sebesar 30 Mega Volt Ampere (MVA). Industri smelter di Kabupaten Bantaeng ini merupakan yang terbesar di Sulawesi dengan total daya sebesar 310 MVA. 

Baca Juga : Pipa Induk PDAM Jeneponto Putus, Pasokan Air Terganggu

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin mengatakan, smelter ini merupakan salah satu proyek strategis bagi hilirisasi industri mineral di Indonesia. Untuk itu, PLN sebagai jantung perekonomian Indonesia siap mendukung dan berkomitmen penuh untuk menyediakan daya listrik yang dibutuhkan oleh perusahaan smelter. 

“Kami bangga kembali dipercaya untuk memasok listrik ke industri Smelter. Oleh karena itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk industri smelter,” ujarnya.

Andy menambahkan, di tahun 2023 PLN akan kembali memasok tambahan daya sebesar 80 MVA, sehingga total daya akan menjadi sebesar 390 MVA

PLN UID Sulselrabar mencatatkan realisasi konsumsi listrik dalam sejarah, hingga Desember 2022 realisasi konsumsi listrik di Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) mencapai 9,54 Tera Watt Hour (TWh) atau tumbuh 16,53% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor Industri sepanjang tahun 2022 naik cukup signifikan, yaitu sebesar 61,65%. 

“PLN berkomitmen untuk melayani kebutuhan listrik smelter tepat waktu, sehingga investor kini bisa fokus pada bisnis inti perusahaan,” tutupnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PT HNI, Jos Stefan Hidecky mengatakan, PLN selama ini telah memberikan dukungan listrik andal dalam operasional smelter PT Unai. Sehingga, ia meyakini penambahan daya menjadi 30 MVA yang diberikan PLN ini akan meningkatkan kapasitas operasional smelter perusahaan untuk tahun 2023.