JAKARTA – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melanjutkan pemanggilan
Ahli dalam sidang dugaan pelanggaran Pasal 5 dan Pasal 19 huruf c Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 (UU No. 5/1999) dalam Penjualan Minyak Goreng Kemasan di Indonesia pada
tanggal 3 Februari 2023 secara hybrid di Kantor Pusat KPPU Jakarta.

Biro Humas dan Kerjasama Sekretariat KPPU RI merilis kali ini investigator KPPU menghadirkan Dr. Martin Daniel Siyaranamual, S.E., M.Sc.Ec..

Beliau seorang pakar ekonomi persaingan usaha dari Environmental and Resource Economics Center for Economics and Development Studies (CEDS) LP3E Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Bandung.

Martin dimintai penjelasannya atas penafsiran berbagai data yang didapatkan KPPU serta berbagai mazhab pemikiran ekonomi terkait kondisi yang mendukung kenaikan harga dan perilaku perusahaan.

Dalam kesaksiannya Martin menggarisbawahi bahwa tingkat kemakmuran dapat tercapai
dengan mekanisme pasar yang akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien.

“Intervensi negara memastikan keamanan serta membangun ruang bersaing dengan aturan yang jelas,” katanya.

Campur tangan pemerintah tersebut bisa berdampak tidak hanya pada biaya ekonomi tetapi juga non-ekonomi (sosial dan immaterial).

“Kebijakan harga eceran tertinggi umumnya dibangun untuk mengkoreksi pasar yang kurang bekerja dengan baik,” sambungnya.

Lebih lanjut, Martin menjelaskan dua
pendekatan ekonomi atas bagaimana penjual bereaksi terhadap pesaingnya, yakni model
Cournot Quantity Competition dan Bertrand Price Competition.

Hal ini dikaitkan dengan bagaimana perilaku perusahan ketika mengetahui adanya kecenderungan kenaikan harga atas barang kebutuhan pokok dengan permintaan yang inelastis terhadap harga.

Ahli Ekonomi dihadirkan Investigator untuk memberikan keterangan terkait Bagaimana
ilmu ekonomi mendeteksi adanya kartel di pasar suatu produk barang atau jasa tertentu. Saat ini kasus masih bergulir di tahapan Pemeriksaan Lanjutan.