KUPANG – 6.888 pelajar asal Nusa Tenggara Timur (NTT) telah terdaftar sebagai investor saham, dari total investor saham sebanyak 17.371 orang, dengan transaksi yang jika diakumulasikan sebesar Rp1.605 triliun.

Baca Juga: Kadiv Pas Kanwil Kemenkumham Sulsel Pimpin Sertijab Karutan Soppeng

Executive Trainer Kantor Perwakilan BEI NTT, Danang Purbo mengatakan pelajar menjadi investor dengan jumlah terbanyak disusul oleh pegawai swasta.

“Pelajar memang terbanyak di NTT sebagai investor saham sebanyak 6.888 investor diikuti pegawai swasta sebanyak 5.796 investor,” jelasnya dilansir dari Tempo.co.

Bursa Efek Indonesia (BEI) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, jumlah investor saham di daerah itu per 30 September 2022 mencapai 17.371 orang, dengan akumulasi transaksi sebesar Rp1.605 triliun. Jumlah investor tersebut didominasi oleh generasi milenial dengan rentang usia 18-25 tahun.

Lanjut Danang, yang menjadi ketertarikan tersendiri adalah usia mereka yang berada di 18 hingga 25 tahun.

“Menariknya, investor di NTT itu usia 18 sampai 25 tahun yang lebih banyak dan ini adalah generasi milenial dan Gen Z,” jelasnya.

Danang menilai, generasi milenial lebih aktif dengan teknologi dan sosial media, membuat mereka lebih mungkin untuk update informasi mengenai perkembangan saham. Demografi investor ini tidak jauh berbeda juga dengan pertumbuhan investor saham nasional, yang juga didominasi milenial dan Gen Z.

Sementara itu, investor saham di NTT yang berusia 26-30 tahun berjumlah 4.358 orang. Sedangkan usia 31-40 tahun berjumlah 3.790 investor, dan usia 41-100 tahun sejumlah 2.293 investor.

Menurutnya, dominasi kaum muda dalam investasi saham mulai meningkat saat pandemi Covid-19 mewabah, termasuk peningkatan jumlah secara nasional. Pertumbuhannya memang signifikan dan untuk keseluruhan di NTT paling banyak investornya adalah pria, di mana 59 persen atau 10.211 pria dan 41 persen atau 7.062 wanita.