RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Pemerintah akan menambah jumlah pupuk subsidi pada tahun 2024 yakni menjadi 9,5 juta ton atau naik 4,8 juta ton dari tahun sebelumnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan langkah tersebut menjadi penunjang produktivitas petani untu wujudkan kemandirian pangan.

“Kemarin sudah kita bicarakan di rapat paripurna, dan kita sepakat bahwa itu akan dilakukan untuk tahun ini,” kata Jokowi usai meresmikan pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024), mengutip CNNIndonesia.com.

Jokowi juga mengingatkan kemandirian pupuk perlu menjadi perhatian khusus. Sebab, 21 persen amonium nitrat yang menjadi bahan baku pembuatan pupuk masih impor.

Menurutnya, apabila produksi pupuk semakin meningkat, maka produktivitas petani juga akan meningkat. Jika pupuk terpenuhi, ke depan musik tanam tidak lagi mundur akibat ketidakpastian pupuk.

“Kalau pupuk kita semakin meningkat produktivitasnya, tentu saja yang kita salurkan kepada petani juga akan semakin pasti. Berapa ton yang akan dikirim ke petani, kemudian kepastian mengenai timing kapan petani menggunakan pupuk, juga itu bisa diatur oleh kementerian,” ujar Jokowi.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto baru-baru ini juga membocorkan pemerintah menyetujui usulan diskon pupuk nonsubsidi hingga 40 persen.

Airlangga mengatakan, pemerintah saat ini juga telah berupaya mempermudah distribusi pupuk kepada petani, yakni dengan hanya bermodal KTP.

Dengan cara itu, ia meyakini kebutuhan pupuk di petani sudah bisa dipenuhi untuk menjaga produksi beras di semester kedua nanti.