RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), akan terus melakukan koordinasi dengan Petani dan Produsen terkait ketersediaan beras di Sulsel.

Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan Sulawasi Selatan (Sulsel), harga rata-rata beras premium mencapai Rp 15.473/kg. Sementara untuk medium, rerata terjual di kisaran Rp 13.947/kg.

Faktor tersebut dipengaruhi harga beli di tingkat petani juga kian tinggi antara Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu per kg. Sedangkan daya beli dari bulog sebesar Rp 6.300 per kilo.

Asisten II Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Ichsan Mustari, mengatakan banyak pengusaha dari luar Sulsel yang masuk membeli beras. Kemudian harga ditawarkannya lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli produsen lokal.

“Perlu kita tahu, ini Sulsel adalah lumbung pangan ya, tapi stok beras di Sulsel itu banyak keluar karena permintaan diluar yang harganya naik, harga diluar itu mempengaruhi harga di Sulsel,” kata Ichsan Mustari kepada awak media saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (26/2/2024).

Ichsan dalam keterangannya akan berkordinasi dengan Petani dan Produsen untuk membahas regulasi terkait cadangan beras di Sulsel.

“Kita akan bertemu dengan para pengepul beras dan produsen baik penggiling beras dan sebagainya. Itu sudah kita pernah lakukan tahun lalu, diharapkan mereka dapat menyimpan 10 persen hasil produksi mereka untuk pasokan beras di Sulsel,” terangnya.

Lanjut, menurutnya regulasi tersebut bisa mempengaruhi kenaikan harga beras di Sulsel, sekaligus bisa memastikan stok beras tetap terjaga.

Kemudian, Gerakan pangan murah pun masih terus dilakukan di 24 Kabupaten/kota sebagai bentuk upaya menekan harga pangan.

“Koordinasi itu akan kita lakukan dalam waktu dekat bersama dengan satgas pangan,” pungkasnya.