RAKYAT.NEWS,JAKARTA – 51 penyalur program BBM Satu Harga yang diresmikan pemerintah pada Jumat (24/11) lalu terbagi pada tiga wilayah yakni, 26 di Maluku dan Papua, 9 di Aceh, 11 di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan 5 di Kalimantan Tengah.

“Dalam pendistribusiannya, BBM Satu Harga ini atau BBM yang akan didistribusikan melalui lembaga penyalur di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) memang disalurkan melalui multimoda. Jadi tidak hanya jalan darat, tapi juga laut, bahkan udara,” kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan dalam peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga, di Sorong, Papua, Jumat (24/11), dikutip dari CNNIndonesia.com.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif berharap BBM Satu Harga bisa membuat masyarakat mudah mendapatkan BBM dengan harga yang sama di setiap daerah.

Arifin mengatakan BBM Satu Harga merupakan amanah dari Presiden Joko Widodo agar tercipta keadilan bagi seluruh masyarakat. Pasalnya dulu sering terjadi ketimpangan harga antar daerah karena jarak yang terlalu jauh sehingga dibutuhkan biaya transportasi lebih.

“Dengan BBM Satu Harga ini diharapkan masyarakat tidak sulit mendapatkan BBM dan juga bisa mengurangi potensi kebocoran. Kalau yang bocor biasanya harganya mahal,” katanya.

Melansir situs resmi Pertamina, program BBM Satu Harga adalah kebijakan menyeragamkan harga jual resmi BBM sebesar Rp6.450 per liter untuk Premium dan Rp5.150 per liter untuk Solar di beberapa daerah pelosok Indonesia

Program ini telah berjalan sejak 2017 dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2024.