RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Banyak orang menganggap perihal biaya layanan terlalu tinggi. Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega mengkonfirmasi hal tersebut bahwa biaya yang dikeluarkan nasabah sudah mencakup asuransi.

Menurutnya, biaya asuransi menjadi penyumbang terbesar dalam biaya layanan. Bernardio mengatakan rincian biaya tersebut juga telah disampaikan ke nasabah.

“Setiap kali nasabah tanda tangan perjanjian kredit, breakdown dari biaya-biaya tersebut sudah ada. Dan biaya yang terbesar di kita adalah biaya asuransi,” katanya dikutip dari CNNIndonesia.com.

Bernardio juga mengklaim pihaknya telah menaati aturan OJK mengenai biaya dan bunga yang dikenakan ke nasabah. Namun OJK telah mengimbau agar AdaKami menyesuaikan bunga yang dikenakan dengan tenor pinjaman.

Ia mengklaim OJK mengimbau AdaKami jika tenor dalam waktu singkat maka bunga bisa lebih tinggi. Sedangkan jika tenor lebih lama, maka bunga bisa diturunkan.

“Kita sudah dapat petunjuk itu dan kita akan koreksi,” katanya.

Isu nasabah AdaKami bunuh diri awalnya ramai di kolom komentar Instagram. Ada akun yang mengaku sebagai pihak keluarga korban bunuh diri tersebut.

“@poldametrojaya keluarga saya bunuh diri karena tidak mampu membayar di AdaKami. Teror dan cacian hingga menjurus ke pemecatan dari pekerjaan membuatnya makin terpuruk,” penggalan komentar akun tersebut, Kamis, 21 September 2023.

Mereka mengklaim korban bunuh diri pada Mei 2023 lalu. Namun, pihak keluarga selama ini bungkam karena malu membuka aib korban.

Setelah itu, sebuah utas muncul di X pada 17 September 2023. Dalam utas tersebut, peminjam diklaim seorang laki-laki beristri serta punya anak perempuan berusia 3 tahun.

Terduga korban disebut meminjam uang kepada AdaKami sebesar Rp9,4 juta. Namun, ia harus mengembalikan sekitar Rp18 juta-Rp19 juta imbas tingginya biaya administrasi.