RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Setelah berdiskusi bersama Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani tentang kapitalisasi pasar BUMN, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir klaim perusahaan pelat merah yang dipimpin olehnya berada dalam kondisi keuangan yang sehat.

“Kalau yang ada di bursa itu naik dari Rp1.719 triliun, sekarang di Rp2.200 triliun. Kalau dulu kita pernah bahas antara utang BUMN Rp1.600 triliun dibanding modal Rp3.200 triliun, sekarang kapitalisasi pasar Rp2.200 triliun itu sudah jauh lebih tinggi dari total utang Rp1.600 triliun. Jadi, ini kondisinya saya bisa yakinkan ini sehat,” tutur Erick dikutip dari CNNIndonesia.com.

Karena kondisi itu, ia menyanggupi tantangan Badan Anggaran DPR RI soal kenaikan target dividen BUMN dari Rp80,6 triliun ke Rp85,04 triliun di 2024. Erick menyanggupi target tersebut setelah berdiskusi bersama internal tim kementeriannya.

Akan tetapi, kesanggupan Erick diragukan DPR. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Sarmuji menyebut kenaikan target tersebut cukup tinggi, hal serupa juga disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Evita Nursanty.

“Mengenai (target) dividen Rp85 triliun, kembali waktu itu kita bicara Rp80 triliun. Tapi kalau konteksnya harus Rp85 triliun, ya itulah yang saya rasa di RUU BUMN ini kita harapkan ada keseimbangan juga supaya kita bisa kembali kemauan saat itu dorong penugasan, tetapi juga keuangan pun harus jadi bagian penyelesaian penting. Kalau tidak, ini jadi snowball lagi sehingga nanti ada pihak-pihak diberatkan,” jelas Erick.

“Kami dalam posisi tidak bisa menolak, hanya bisa berupaya. Kami tentu menjaga balance cash flow yang kita punya. Saya berharap ini jadi catatan kami dan saya coba akan telisik ulang dengan kondisi keuangan terakhir, apakah kita bisa deliver angka tinggi tersebut,” lanjutnya.