RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Perusahaan pertambangan nikel asal Brasil PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diminta tambah divestasi saham di atas 11 persen oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan dengan tambahan saham itu, BUMN bisa menambah porsi saham INCO lebih dari 20 persen seperti saat ini.

“Ini mengenai porsi kepemilikannya sendiri ya masih didiskusikan berapa memang nanti yang akan dimiliki oleh BUMN dengan harapan nanti kita nanti tambahan ini akan berada di atas 11 persen,” ujarnya seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Menurut Pahala, jika kelak MIND ID mengambil porsi saham di atas 11 persen, maka diharapkan bisa memberikan keuntungan yang lebih memadai bagi BUMN.

Ia mengatakan pihaknya masih mendiskusikan perihal porsi saham yang bisa dicaplok oleh MIND ID agar bisa di atas 11 persen itu.

Pahala juga berharap BUMN melalui MIND ID bisa menjadi pengendali finansial Vale. “Harus kita lihat seperti apa, harapan kita seperti itu ya (pengendali Vale),” ujar Pahala.

Saat ini, MIND ID baru mengempit 20 persen saham Vale. Sedangkan sebesar 20,7 persen tersebar di pasar saham Indonesia.

Artinya jika penambahan saham hanya 11 persen, maka MIND ID hanya memiliki 31 persen saham Vale. Mayoritas saham Vale kini dimiliki Vale Canada Limited (VCL), yakni sebanyak 44,3 persen. Lalu, sisanya oleh Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM), yakni 15 persen.

Secara terpisah, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo penambahan saham di atas 11 persen itu agar pihaknya bisa menjadi INCO.

Ia mengaku saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan pihak INCO terkait divestasi saham tersebut.