RAKYAT.NEWS, SELAYAR – Diseminasi hasil penelitian Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama (Joint Research) terkait pengembangan model bisnis rumput laut untuk mendorong nilai tambah komoditas ekspor utama, kegiatan berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Rabu siang, 14 Juni 2023.

Diseminasi ini dibuka oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif yang dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, M. Firdaus Muttaqin, bersama para narasumber peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sementara peserta diseminasi, selain menghadirkan sejumlah kepala OPD terkait, juga menghadirkan sejumlah penyuluh pertanian, Bumdes, pembudidaya komoditas rumput laut, lembaga pendidikan, media massa, serta lembaga perbankan dan koperasi.

Saiful Arif mengatakan, rumput laut merupakan komoditas perikananan yang dapat dibudidayakan yang memiliki nilai jual ekspor yang sangat berkembang pesat saat ini. Menurutnya kegiatan praktek budidaya rumput laut telah diterapkan hampir di 50 negara didunia.

Dikemukakan, Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah melakukan praktek budidaya rumput laut sejak Tahun 2004 lalu.

“Budidaya ini terus berlangsung dengan berbagai dinamika, pasang surutnya dari waktu ke waktu bahkan dari generasi ke generasi,” kata Saiful.

Meski demikian, budidaya tersebut berkembang di wilayah Kepulauan yang juga ada berberapa tempat di wilayah Pulau Selayar.

“Pembudidaya rumput laut pada umumnya hanya sebatas pembibitan dan pemeliharaan kemudian dijual dalam bentuk rumput laut basah dan kering, sementara untuk pengolahan rumput laut basah sangat terbatas pemanfaatannya,” ungkapnya.

Menurutnya, jauhnya akses lokasi pemasaran hasil budidaya keluar Selayar, merupakan salah satu faktor terbatasnya kegiatan usaha berlanjut. Saiful Arif menegaskan bahwa hal tersebut bisa menjadi bahan diskusi dalam diseminasi tersebut untuk sebuah solusi yang harus ditempuh.