MAKASSAR, RAKYAT NEWS – Biaya penumpukan peti kemas di Pelabuhan Utama Makassar termurah dibandingkan dengan Pelindo lainnya.

Hal itu disampaikan General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Terminal Petikemas Makassar, Yosef Benny Rohy. Ia menjelaskan tarif murah itu diberikan sebagai salah satu upaya pihaknya untuk merangsang para pengusaha.

“Tarif ini berlaku di Pelabuhan Utama Makassar, yakni per hari sebesar Rp18.000 untuk kontainer ukuran 20 feet dan Rp36.000 untuk ukuran 40 feet,” ujarnya Selasa, (19/1/2021).

Tak hanya menerapkan tarif murah untuk biaya penumpukan di Terminal Petikemas Makassar (TPM), namun pihaknya juga memberikan stimulus atau relaksasi kepada para pengguna jasa khususnya untuk kegiatan transhipment selama masa Pandemi Covid-19.

“Misalnya yang awalnya penumpukan di TPM hanya makimal 7 hari dihitung 1 hari produksi, diberikan stimulus 14 hari dihitung 1 hari produksi,” terang Yosef.

Stimulus lanjut dia, bukan berarti gratis. Namun diberikan stimulus untuk penumpukan kegiatan transhipment dari sebelumnya 7 hari menjadi 14 hari.

Dengan stimulus kegiatan transhipment yang diberikan, Perseroan berharap akan memudahkan para pengusaha untuk pengaturan logistik akibat dampak pandemi dan container shortage untuk kegiatan ekspor dan impor.

Sejauh ini Yosef mengakui, pandemi tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kegiatan ekspor impor utamanya di TPM.

“Justru terjadi peningkatan ekspor dan impor khususnya untuk komoditas plywood, rumput laut, marmer dan cengkeh yang meningkat,” kata dia.

Bahkan dalam rangka mendorong ekspor tambah Yosef, Pelindo IV juga memberikan diskon sebesar 25% untuk kapal dan container handling charge (CHC), yaitu biaya yang dikenakan oleh pengelola terminal peti kemas kepada pengguna jasanya.