JENEPONTO, RAKYAT NEWS – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sulsel menggelar bimbingan teknis pengelolaan dan pengembangan unit usaha Bumdes Angkatan II Tahun Anggaran 2020, di Hotel Binamu, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Selasa (10/11/2020) malam.

Acara bimtek pengelolaan dan pengembangan unit usaha Bumdes ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas PMD Provinsi Sulawesi Selatan Dr. H.
Ashari Fakhsirie Radjamilo, MSi.

Turut hadir yakni Kepala Dinas PMD Kabupaten Jeneponto Makmur Sijaya, Kabid Pembangunan dan Usaha Ekonomi Supardi AS Mallarangang, narasumber dan peserta bimtek dari unit usaha Bumdes Jeneponto.

Dalam sambutannya Kepala Dinas PMD Provinsi Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo menyatakan bahwa keberadaan Bumdes di desa harus dijadikan alat yang dapat menggali potensi kekayaan sumber daya alam, baik disektor pertanian, perkebunan, perikanan, maupun peternakan.

Ashari mengatakan Bumdes diharapkan mampu menciptakan produk unggulan desa yang dapat menjadi ciri khas desa. Untuk itu diperlukan kreatifitas dari pengurus Bumdes dalam mengelola dan mengembangkan potensi kekayaan desa tersebut.

Dalam kesempatan itu, Ashari menegaskan bahwa Bumdes adalah milik desa, bukan milik aparat atau pengurus Bumdes, sehingga sudah seharusnya Bumdes berpikir untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam menggali ide-ide pengembangan Bumdes untuk kesejahteraan masyarakat desa, kata Ashari.

Terkait hal itu, lanjut Ashari, Bumdes di Jeneponto saat ini harus mempersiapkan diri dari sekarang untuk menangkap peluang kerjasama yang sudah ada di depan mata, yakni peluang kerjasama dengan pengelola Rest Area di daerah Karamaka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.

“Pembangunan Rest Area ini murni menggunakan APBD Provinsi Sulsel yang mengadopsi konsep dari Jepang “Michi No Eki” yang akan menjadi wadah Bumdes di Jeneponto untuk memasarkan produk olahannya atau mempromosikan usahanya kepada pengunjung Rest Area,” papar Kadis PMD Provinsi Sulsel tersebut.

Ashari menambahkan bahwa berdasarkan data sistem informasi Bumdes, dari 2.255 Desa di Sulsel, baru 2.188 desa yang memiliki Bumdes. Hal ini disebabkan masih rendahnya kemampuan SDM yang dijadikan pengurus Bumdes, jelasnya.

Untuk itu, kata Ashari yang akrab di sapa Karaeng Raja ini mengatakan bahwa terkait hal itu, Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dinas PMD, menginisiasi bimbingan teknis untuk meningkatkan kemampuan pengurus dalam mengelola Bumdes dan mengembangkan unit usahanya.

“Saya harap para peserta dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan yang baik ini, dengan mengikuti bimtek dengan serius,” pungkas Ashari.

Sebelumnya, kepala Dinas PMD Kabupaten Jeneponto Makmur Sijaya dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas inovasi dan bantuan pembangunan Rest Area yang dibangun di Jeneponto.

Makmur berharap dengan dibangunnya Rest Area di Jeneponto, para Bumdes dapat menangkap peluang ini dengan mengembangkan potensi yang ada di setiap desa untuk dipromosikan kepada para pengunjung Rest Area.

“Sekali lagi terima kasih saya ucapkan kepada Kadis PMD Provinsi Sulsel yang merupakan putera Jeneponto. Mudah-mudahan kedepan lebih ditingkatkan lagi perhatian untuk pembangunan di Jeneponto,” tandasnya. (*)