Makassar, Rakyat News – Beredarnya isu tentang curangnya penjualan beras premium yang menjadi buah bibir publik membuat Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) angkat bicara.

Gudang beras PT. Ibu, anak perusahaan dari PT. Tiga Pilar Sejahtera Jawa Barat digerebek dengan dugaan curangnya perusahaan tersebut memasang harga beras penjualan beras premium yang sekiranya Rp 7 ribu menjadi Rp.20.500 per liter.

“Saya lihat kita tidak terlalu terganggu dengan isu beras oplosan di Jakarta. Di sini, beras tersebut tidak terlalu populer. Masyarakat kita juga tidak mau beli dengan harga tinggi seperti itu,” pungkas SYL saat ditanya oleh rekan media di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (24/7/2017), kemarin.

Lanjut dia, masyarakat Sulsel lebih cendrung membeli beras dari petani Sulsel sendiri. Selain beras yang berlimpah, rasa lebih pulen dan enak.

“Karena kita lumbung pangan, ini tidak berpengaruh, akan dicek di lapangan, harga tetap terkendali,” tambah Gubernur dua periode itu.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Hadi Basalamah mengatakan kecurangan penjualan beras melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

“Mengkonversi beras IR64 menjadi beras premium itu sudah salah. Kita di Sulsel melakukan pemantauan terhadap pedagang,” sebut Hadi.(*)

(Kusuma Widodo/Rakyat News)