PLN Terangi 18 Sekolah di Pulau Terpencil Muna dan Muna Barat dengan SuperSUN
Manfaat kehadiran listrik juga dirasakan langsung oleh pihak sekolah. Kepala Sekolah SMPN 1 Maginti, Kading, mengaku sangat bersyukur dengan pemasangan SuperSUN yang memungkinkan sekolah dan fasilitas umum menikmati pasokan listrik yang andal.
“Bagi siswa, hadirnya listrik bukan sekadar tentang lampu yang menyala. Listrik adalah pintu menuju perubahan hidup. Anak-anak kini dapat belajar lebih baik bahkan di malam hari,” kata Kading.
Ia mengungkapkan, sebelum adanya SuperSUN, sekolah harus mengandalkan genset dengan bahan bakar yang didatangkan dari Kabupaten Muna daratan dengan biaya besar. Setiap bulan, sekolahnya harus mengeluarkan sekitar Rp675 ribu hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik.
“Kini, kami mendapatkan terang sepanjang malam, sebuah kemewahan yang dulu hanya bisa dibayangkan. Kami hanya memerlukan biaya Rp100 ribu per bulan untuk menikmati listrik 24 jam,” kata Kading.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menegaskan bahwa program SuperSUN merupakan bentuk keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat, termasuk di wilayah kepulauan.
“Kami tidak hanya membawa cahaya, tapi juga harapan. SuperSUN dirancang agar masyarakat kepulauan bisa mandiri energi dengan memanfaatkan potensi alam sekitar, sekaligus mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan ekonomi di Sulawesi Tenggara,” kata Edyansyah.
Ia menambahkan, meskipun dihadapkan pada tantangan medan berat dan cuaca yang kerap berubah, tim PLN tetap berkomitmen mengangkut seluruh material hingga tiba di pulau-pulau tujuan.
“Dengan adanya listrik, anak-anak bisa belajar lebih maksimal. Kami optimis, hadirnya listrik akan bermanfaat bagi dunia pendidikan,” jelasnya.
Edyansyah memaparkan bahwa SuperSUN merupakan sistem PLTS yang dilengkapi dengan BESS, sehingga mampu menyuplai listrik selama 24 jam meski matahari telah terbenam.








Tinggalkan Balasan