Selain itu, kampus memperkenalkan program unggulan baru “Bridge to Master”, hasil kerja sama dengan Institute Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS). Program fast track ini memungkinkan lulusan Prodi Bisnis Digital dan Sistem Informasi menempuh studi S2 dengan waktu lebih singkat dan biaya lebih terjangkau.

PMB 2026 Kalla Institute juga menghadirkan tiga nilai keunggulan utama: “Fast Track Berkarier di Kalla”, yang memberikan kesempatan magang dan prioritas kerja di Kalla Group; “Belajar Langsung dari BOD Kalla”, di mana mahasiswa mendapat pembelajaran langsung dari para top manajer Kalla; serta “CEO Sejak Kuliah”, yang mendorong mahasiswa menjadi entrepreneur muda sejak di bangku kuliah.

Untuk mahasiswa yang tertarik pada dunia wirausaha, kampus ini memiliki program Inkubator Bisnis untuk membantu calon pengusaha mewujudkan usahanya melalui pembinaan intensif hingga tahap demo day, yang dimentori langsung oleh praktisi bisnis profesional. Sejumlah alumni telah berhasil mengembangkan bisnisnya, seperti Nazma Group di sektor ritel dan Tuan Tuna di bidang F&B.

Program Career Development Center (CDC) turut disiapkan untuk mendukung mahasiswa menghadapi dunia kerja. CDC tidak hanya menyediakan pelatihan TOEFL dan asesmen karier, tetapi juga menjadi jembatan antara kampus dan industri.

Di sisi lain, Penanggung jawab Subbimaksi, Fitriani, menjelaskan bahwa Kalla Institute menggunakan sistem uang kuliah tunggal (UKT) yang diberi nama FLEXY-KY, dengan enam golongan mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta, disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua.

“Jumlah UKT dibayar sampai akhir akan sama, tidak ada lagi belanja SKS. Jadi cukup membayar SPP per semester tanpa biaya tambahan,” terangnya.

Ia menambahkan, biaya pembangunan dapat diangsur hingga lima semester.

“DI Kalla Institute kami menerapkan sistem angsuran agar orang tua tidak diberatkan,” ujarnya.

YouTube player