RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Semangat ekspor dari Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali membara dengan dilaksanakannya seremonial pelepasan ekspor perdana 60.000 butir kelapa dari Makassar menuju Vietnam, Rabu (15/10).

Kegiatan yang berlangsung di halaman depan Kantor Bea Cukai Makassar ini menandai kontribusi nyata sektor pertanian daerah dalam mendulang devisa negara, dengan total nilai ekspor mencapai USD 27.000.

Pelepasan ekspor ini merupakan buah dari sinergi antara pemerintah daerah, instansi pendukung ekspor, dan pelaku usaha muda yang terus berinovasi. Di balik pencapaian ini berdiri CV. Harvest Green Global Agriculture, perusahaan eksportir yang digawangi oleh generasi muda inspiratif dari Sulawesi Selatan.

Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Ade Irawan, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen tidak hanya menjalankan fungsi pengawasan, tetapi juga aktif menjadi mitra bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar.

Bea Cukai Makassar tidak hanya berperan sebagai pengawas arus barang, tetapi juga sebagai trade facilitator dan industrial assistance yang terus berkomitmen memberikan kemudahan dan asistensi kepada para pelaku usaha,” ujar Ade Irawan dalam sambutannya.

Ade juga mengapresiasi langkah kreatif eksportir muda tersebut yang memanfaatkan platform digital untuk mencari pembeli internasional.

“Kreativitas CV. Harvest Green Global Agriculture dalam mencari buyer patut diacungi jempol. Kita ketahui bersama bahwa jalan untuk memperoleh buyer dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui platform e-commerce sebagaimana yang telah ditempuh oleh CV. Harvest Green Global Agriculture yang memperoleh buyer melalui platform Go4worldbusiness & Alibaba.com,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur CV. Harvest Green Global Agriculture, Alfyan Irsyad Nasrum, yang merupakan sosok milenial di balik ekspor perdana ini, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian tersebut.

“Sebagai eksportir milenial, kami ingin membuktikan bahwa anak muda Sulawesi Selatan mampu menembus pasar dunia dengan produk berkualitas. Ekspor perdana ini adalah langkah awal dari perjalanan panjang kami untuk membawa hasil bumi Sulawesi Selatan dikenal secara internasional,” ungkap Alfyan.

Seremonial pelepasan ekspor ini turut dihadiri oleh Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Selatan, Siti Chadidjah; Tenaga Ahli Export Center Makassar; serta perwakilan Bank Mandiri.

Kehadiran mereka menunjukkan kuatnya sinergi antarinstansi, mulai dari Bea Cukai sebagai fasilitator perdagangan, Karantina sebagai penjamin mutu dan kepatuhan komoditas terhadap standar internasional, hingga perbankan yang berperan dalam pembiayaan kegiatan ekspor.

Kolaborasi tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat sektor ekspor sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional. Dukungan lintas lembaga ini diharapkan mampu mendorong lebih banyak pelaku usaha lokal untuk menembus pasar global.

Setelah keberhasilan ekspor perdana ke Vietnam, CV. Harvest Green Global Agriculture telah menyiapkan rencana ekspor lanjutan ke Uni Emirat Arab (UAE), India, dan Arab Saudi, dengan komoditas unggulan seperti cengkeh dan wood chips.

Langkah strategis ini menegaskan komitmen perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar ekspor sekaligus berkontribusi pada peningkatan devisa negara.

Menutup sambutannya, Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Ade Irawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi.

“Terima kasih kepada Export Center Makassar, Karantina, Bank Mandiri, dan semua pihak yang bersama-sama berupaya meningkatkan ekspor nasional, khususnya dari Sulawesi Selatan,” katanya.

Dengan semangat pantang menyerah dari pelaku usaha muda serta dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan lembaga pendukung, ekspor dari Sulawesi Selatan diharapkan akan terus meningkat, membawa nama harum daerah di kancah global, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)

YouTube player