RAKYAT.NEWS, JAKARTAPT Telkomsel bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) kembali melanjutkan uji coba registrasi pelanggan jasa telekomunikasi berbasis biometrik di GraPARI Graha Merah Putih, Jakarta, pada Senin (7/10).

Program ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat keamanan identitas digital dan perlindungan data pribadi pelanggan di era digital.

Dalam uji coba tersebut, Telkomsel menghadirkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang telah ditingkatkan dengan fitur keamanan berlapis, termasuk penerapan liveness detection sesuai standar ISO 30107 (aktif dan pasif).

Teknologi ini memastikan individu yang melakukan registrasi adalah pengguna asli yang hadir secara langsung, bukan representasi palsu berupa foto, video, atau manipulasi digital seperti deepfake.

Proses uji coba mencakup berbagai skenario layanan pelanggan, mulai dari registrasi pengguna baru hingga penggantian kartu SIM, dengan memanfaatkan aplikasi dan laman khusus yang dirancang untuk mendukung proses registrasi biometrik mandiri.

Langkah tersebut diambil sebagai respons atas meningkatnya penyalahgunaan nomor seluler untuk kejahatan digital, seperti penipuan daring, penyebaran hoaks, serta penggunaan data kependudukan secara tidak sah untuk registrasi ganda.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin H. Abdullah, menegaskan bahwa penerapan registrasi biometrik merupakan bentuk perlindungan terhadap pengguna ponsel di Indonesia.

“Tujuan registrasi biometrik ini adalah sebagai bentuk perlindungan pengguna ponsel di Indonesia. Kami mengapresiasi Telkomsel yang telah menunjukkan langkah kongkrit dalam uji coba registrasi biometrik sebagai bentuk tanggung jawab selaku operator seluler kepada pelanggannya,” ujar Edwin.

Ia menambahkan, registrasi berbasis biometrik diharapkan menjadi paradigma baru dalam industri telekomunikasi nasional, di mana operator tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan.

YouTube player